Seringkali pelanggan kami mengeluh tentang printer Canonnya yang sering 'error' atau hasil cetaknya yang tidak bagus. Tidak lain tidak bukan, hasil cetaknya yang kurang bagus menjadi keluhan yang dominan. Wah, sepintas terlihat produk printer Canon tidak bagus, karena sering rusak cartrigenya. "Bang, baru aja cartridgenya diganti kemarin" Kata seorang customer, Jawab Tekhnisi: Baru berapa lama? "Baru 3 bulan bang" sambut Customer.
Pelanggan yang baik, tidaklah semudah itu mengatakan bahwa produk printer Canon tidak bagus. Kita bisa pelajari bagaimana sistem kerja Cartridge tersebut terlebih dahulu. Secara singkat, Cartridge merupakan spareparts printer yang terpisahkan yang bisa digonta-ganti (removable), ia menampung tinta dengan gabus penyerapan dan memiliki chip conector yang menghubungkan ke printer (chip detector), dan memiliki nozzle (garis tempat keluarnya tinta).
Dalam pemakaian printer Canon baru, pasti akan terlihat level tinta yang awalnya penuh menjadi berkurang hingga akhirnya habis dan indikator habis tinta akan muncul. Berarti, tinta original dalam cartridge tersebut telah habis. Nah, disinilah yang perlu kita perhatikan dengan seksama.
Industri Canon tidak pernah menganjurkan kepada konsumen untuk mengisi ulang/memodifikasi cartridge tersebut. Buktinya, Industri Canon belum pernah mengeluarkan produk tinta isi ulang. Sehingga, ketika tinta original cartridge tersebut habis, harus digantikan dengan cartridge yang baru. "Wah, repot kalo gini, bisa tekor saya ini" adakalanya seseorang akan merasa seperti itu. Karena baru ngeprint lebih kurang 2 rim dokumen standar, kita sudah harus mengganti Cartridge yang seharga 180-220rb. Jadi gimana tu? Nah, agar lebih ekonomis, maka kita mengisi ulang kembali tinta yang compatible atau di-infus sehingga bisa mencetak 2-5 rim lagi secara beruntun. Namun, perlu kita ketahui juga bahwa cartridge ini mempunyai limit yang jika tidak dipakai print, ia akan rusak. Baik salah satu atau beberapa warna yang tidak keluar, atau cartridgenya tidak dikenali lagi.
Pelanggan yang baik, dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya dengan adanya infus tinta/modifikasi cartridge/printer kita sudah jauh lebih hemat. Namun, adakalanya cartridge yang kita pakai rusak, sudah menjadi hal yang wajar. Karena cartridge adalah buatan manusia yang pasti akan ada kelemahannya. Lagipula, dengan mengisi ulang tinta, baik secara manual (suntik) atau dengan Continious Ink Supply System, alias modifikasi, kita sudah jauh menghemat dan lebih ekonomis.
Pelanggan yang baik, tidaklah semudah itu mengatakan bahwa produk printer Canon tidak bagus. Kita bisa pelajari bagaimana sistem kerja Cartridge tersebut terlebih dahulu. Secara singkat, Cartridge merupakan spareparts printer yang terpisahkan yang bisa digonta-ganti (removable), ia menampung tinta dengan gabus penyerapan dan memiliki chip conector yang menghubungkan ke printer (chip detector), dan memiliki nozzle (garis tempat keluarnya tinta).
Dalam pemakaian printer Canon baru, pasti akan terlihat level tinta yang awalnya penuh menjadi berkurang hingga akhirnya habis dan indikator habis tinta akan muncul. Berarti, tinta original dalam cartridge tersebut telah habis. Nah, disinilah yang perlu kita perhatikan dengan seksama.
Industri Canon tidak pernah menganjurkan kepada konsumen untuk mengisi ulang/memodifikasi cartridge tersebut. Buktinya, Industri Canon belum pernah mengeluarkan produk tinta isi ulang. Sehingga, ketika tinta original cartridge tersebut habis, harus digantikan dengan cartridge yang baru. "Wah, repot kalo gini, bisa tekor saya ini" adakalanya seseorang akan merasa seperti itu. Karena baru ngeprint lebih kurang 2 rim dokumen standar, kita sudah harus mengganti Cartridge yang seharga 180-220rb. Jadi gimana tu? Nah, agar lebih ekonomis, maka kita mengisi ulang kembali tinta yang compatible atau di-infus sehingga bisa mencetak 2-5 rim lagi secara beruntun. Namun, perlu kita ketahui juga bahwa cartridge ini mempunyai limit yang jika tidak dipakai print, ia akan rusak. Baik salah satu atau beberapa warna yang tidak keluar, atau cartridgenya tidak dikenali lagi.
Pelanggan yang baik, dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya dengan adanya infus tinta/modifikasi cartridge/printer kita sudah jauh lebih hemat. Namun, adakalanya cartridge yang kita pakai rusak, sudah menjadi hal yang wajar. Karena cartridge adalah buatan manusia yang pasti akan ada kelemahannya. Lagipula, dengan mengisi ulang tinta, baik secara manual (suntik) atau dengan Continious Ink Supply System, alias modifikasi, kita sudah jauh menghemat dan lebih ekonomis.
Jadi, yuk kita berhenti mengeluh, kita berusaha bagaimana caranya agar Printer yang kita pakai bisa semaksimal mungkin kita gunakan dan membantu kita dalam rutinitas sehari-hari. Tentu dengan perawatan yang baik dan bersabar...